Apa itu Donor Plasma Konvalesen ?
Merupakan salah satu metode imunisasi pasif, yang dilakukan dengan memberikan plasma orang yang telah sembuh dari COVID-19, kepada pasien COVID-19 yang sedang dirawat. Bertujuan sebagai terapi tambahan COVID-19 dengan mengajak orang yang telah sembuh dari COVID-19 untuk menjadi pendonor plasma.
Syarat menjadi Pendonor Plasma Konvalesen
- Usia 18-60 tahun
- Berat badan ≥ 55kg
- Diutamakan pria, apabila perempuan belum pernah hamil
- Pernah terkonfirmasi COVID-19 dengan Surat keterangan sembuh dari dokter yang merawat
- Bebas keluhan minimal 14 hari
- Tidak menerima transfusi darah selama 6 bulan terakhir
- Lebih diutamakan yang pernah mendonorkan darah
Alur Donor Plasma Konvalesen
1. PERSIAPAN DONOR
Mengisi formulir Donor Darah dan Informed Consent, Seleksi Donor melalui Anamesis dan Pemeriksaan Fisik
2. PEMERIKSAAN LAB DONOR
Darah Lengkap - Konfirmasi Golongan Darah - Skrining Antibodi - Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis)
3. PENGAMBILAN DARAH DONOR
Menggunakan mesin Apheresis, Lama waktu pengambilan Darah Donor : 45 menit
Pertanyaan seputar Plasma Konvalesen
-
Apakah Terapi Plasma Konvalesen (TPK) itu?
Terapi Plasma Konvalesen merupakan suatu cara pengobatan atau metode imunisasi pasif yang bertujuan sebagai terapi tambahan COVID-19 dengan memberikan plasma yang mengandung antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 dari penyintas COVID-19 kepada pasien COVID-19 yang masih menderita penyakit tersebut atau sedang dirawat.
-
Kenapa saya harus mendonorkan plasma konvalesen?
Jika Anda merupakan penyintas COVID-19 atau orang telah sembuh dari COVID-19 maka Anda telah memiliki antibodi COVID-19 untuk melawan virus tersebut. Plasma yang didonorkan dapat membantu meningkatkan antibodi dan menurunkan jumlah virus (antigen COVID-19) pada penderita COVID-19 yang sedang dirawat.
-
Siapa saja yang dapat mendonorkan plasma konvalesen?
Terdapat beberapa syarat atau kriteria untuk menjadi donor plasma konvalesen, yaitu:
-
Ada riwayat konfirmasi positif COVID-19 dalam 3 bulan terakhir
-
Sehat tanpa penyakit penyerta
-
Sudah dinyatakan bebas Covid-19 (Negatif) dengan hasil PCR negatif atau telah sembuh (bebas gejala) minimal selama 14 hari.
-
Diutamakan berusia 18 - 60 tahun.
-
Diutamakan laki-laki.
-
Untuk perempuan diutamakan yang belum pernah hamil.
-
Tidak pernah menerima transfusi darah atau komponen darah dalam 6 bulan terakhir.
-
Berat badan minimal 55 kg.
-
Menyatakan bersedia untuk menjadi pendonor
-
-
Apa yang akan dilakukan selanjutnya jika saya setuju untuk donor?
Mengikuti alur donor plasma konvelesen dari PMI (Palang Merah Indonesia), terdapat beberapa kegiatan yang akan dilakukan, yaitu:
- Seleksi dan Pemeriksaan Sampel Darah:
Jika Anda setuju untuk menyumbangkan darah, maka Anda harus mengisi informed consent sebelum dilakukan pemeriksaan seleksi donor. Kemudian, petugas UDD PMI setempat akan mengambil contoh darah untuk menguji apakah Anda layak atau tidak untuk menyumbangkan plasma keesokan harinya. Pemeriksaan yang dilakukan mencakup:
- Pemeriksaan konfirmasi golongan darah
- Skrining atau uji saring terhadap penyakit infeksi menular lewat transfusi darah (HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sifilis)
- Pemeriksaan skrining antibodi
- Pemeriksaan uji netralisasi antibodi
Jika Anda dinyatakan layak untuk mendonorkan plasma, maka petugas akan memberitahu Anda untuk datang kembali keesokan harinya.
- Pengambilan dan penyimpanan darah
Untuk pengambilan plasma, petugas UDD (Unit Donor Darah) PMI akan mengarahkan Anda menuju tempat yang telah ditentukan. Setelah melakukan beberapa persiapan, maka petugas kemudian mengambil plasma Anda dalam waktu kurang lebih 1 jam untuk proses yang disebut dengan Plasmaferesis. Proses dilakukan secara tertutup dan steril. Anda diharapkan tetap tenang dan siap mendapatkan pelayanan serta pengawasan oleh petugas UDD PMI.
Setelah prosedur selesai, maka kemudian Anda akan mendapatkan minuman dan makanan ringan. Setelah istirahat selama 15-30 menit, Anda kemudian dapat beraktivitas seperti biasa, namun tidak boleh bekerja berat selama 1 x24 jam. Anda sebaiknya banyak minum agar tubuh Anda mendapatkan penggantian cairan yang hilang tersebut dalam 36 jam.
- Apa yang terjadi selanjutnya?
Plasma yang telah Anda sumbangkan kemudian akan disimpan dalam Freezer dengan suhu tertentu. Tidak terdapat nama Anda di dalamnya. Jika ada pasien yang membutuhkan, maka stok plasma Anda akan diambil dan diberikan kepada pasien melalui transfusi plasma.
Petugas UDD PMI setempat akan terus memonitor perkembangan pasien secara ketat sehingga dapat selalu mempelajari cara terapi COVID-19 ini.
- Seleksi dan Pemeriksaan Sampel Darah:
-
Apakah proses pengambilan plasma itu aman?
Proses pengambilan plasma aman dan dilakukan sesuai SOP yang baku dengan memperhatikan keselamatan dan kenyamanan donor.
-
Bagaimana kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang dialami saat saya melakukan donor?
Pengambilan plama dari lengan Anda dalam beberapa kasus, kadang dapat menyebabkan terjadinya memar di lengan dan sedikit ketidaknyamanan seperti nyeri ringan dan kebas pada area bibir. Petugas UDD PMI setempat akan selalu menjamin dan mendampingi Anda untuk meminimalkan risiko terjadinya hal tersebut.
-
Bagaimana kerahasiaan informasi donor?
Semua informasi yang Anda berikan akan dijamin kerahasiaannya. Petugas akan memberitahukan langsung kepada Anda apakah Anda layak atau tidak layak untuk diambil plasmanya.
-
Apakah saya akan mengetahui siapa yang akan menerima plasma saya?
Tidak, karena penentuan pasien yang akan diberikan plasma Anda ditentukan oleh Rumah Sakit. Semua akan dijamin secara rahasia untuk pelaksanaannya.
-
Apakah penerima plasma juga akan mengetahui siapa donornya?
Tidak, karena tidak terdapat nama Anda pada kantong plasma dan semua proses transfusi plasma dilaksanakan secara rahasia.
-
Apakah mendonorkan plasma konvalesen dikenakan biaya?
Anda menyumbangkan plasma secara sukarela sehingga Anda tidak dikenakan biaya untuk proses penyumbangan plasma ini.
-
Seberapa sering seseorang dapat mendonorkan plasmanya?
Pendonor bisa memberikan plasmanya setiap 14 hari sekali. Sehingga dalam satu bulan, plasma dapat diambil sebanyak 2 kali. Namun hal ini akan bergantung dari kandungan antibody yang ada pada plasma Anda.
-
Setiap kali mendonorkan plasma dapat menghasilkan berapa kantong (bag) plasma?
Setiap kali donor bisa memberikan 400-500 cc atau 2 kantong (bag) plasma.
-
Apakah Terapi Plasma Konvalesen (TPK) ini aman?
Berdasarkan data penelitian yang valid, TPK dinyatakan aman. Efek samping berupa alergi memiliki insidensi 1:5.000.
-
Kenapa donor harus dipastikan negatif dengan pemeriksaan swab PCR?
Swab PCR merupakan metode baku standar untuk identifikasi apakah virus/komponen virus SARS-CoV-2 masih ada, walaupun demikian swab PCR tidak bisa memberikan informasi apakah virus masih hidup atau mati.
-
Kenapa wanita yang pernah hamil bukan merupakan pilihan utama sebagai donor?
Wanita yang pernah hamil memiliki faktor HLA (Human Leukocyte Antigen) yang berdasarkan penelitian berhubungan dengan reaksi alergi berat pada paru-paru yang disebut Transfusion Related Acute Lung Injury (TRALI). Hal ini menyebabkan pendonor diutamakan laki-laki karena selain lebih aman, pemeriksaan HLA bukan merupakan pemeriksaan yang mudah dan dapat dilakukan di semua tempat.
-
Pemeriksaan apa yang harus dilakukan supaya plasma dari donor wanita yang pernah hamil terjamin keamanannya?
Pemeriksaan HLA (Human Leukocyte Antigen) dan bila hasil HLA negatif maka plasma dapat diberikan kepada resipien yang membutuhkan.
-
Kenapa donor sebaiknya tidak pernah menerima transfusi darah atau komponen darah lainnya?
Hal yang sama berlaku dengan donor baik laki-laki atau wanita yang pernah menerima transfusi darah atau komponen darah lainnya, dikhawatirkan akan ada reaksi alergi yang melibatkan paru-paru pada resipien plasma.
-
Apakah golongan darah plasma dari donor harus sama dengan golongan darah resipien (penerima)?
Ya, golongan darah donor harus sama dengan golongan darah resipien (penerima).
-
Siapa saja yang bisa menerima TPK?
Resipien TPK adalah penderita COVID-19 mulai dari stadium sedang, berat dan kritis. Walaupun demikian efektifitas TPK lebih optimal bila diberikan lebih dini (sejak awal), karena antibody di dalam plasma berfungsi menghilangkan virusnya bukan memperbaiki kerusakan organ yang sudah terjadi. Berdasarkan penelitian, TPK dapat mencegah perburukan penyakit dari sedang ke berat dan berat ke kritis.
-
Mengapa donor plasma hanya dapat dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan setelah sembuh?
Hal ini disebabkan karena umumnya kadar antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 bertahan dalam kadar tinggi di dalam tubuh donor selama 3-4 bulan dan setelah itu akan menurun secara bertahap sehingga donor terbaik adalah yang baru sembuh dari COVID-19 selama kurun waktu tersebut.
-
Mengapa donor diutamakan penyintas yang sebelumnya menderita COVID-19 dengan gejala sedang?
Hal ini disebabkan karena kadar antibodi tertinggi banyak ditemukan pada penderita COVID-19 dengan gejala sedang. Walaupun demikian pada penyintas COVID-19 dengan gejala ringan atau OTG ada yang menghasilkan antibodi dengan kadar memadai walaupun tidak banyak.
-
Dimana orang dapat mendonorkan plasmanya?
Donor dapat diambil plasmanya di UDD PMI Provinsi Bali.
Untuk informasi mengenai daftar lokasi UDD PMI di Indonesia yang dapat melakukan donor plasma konvalesen, klik disini